Jakarta, CNN Indonesia -- Saat mendengar vonis kanker, pasien kemungkinan dapat mengalami stres atau depresi. Kanker memang menakutkan dan bisa membunuh seseorang. Hal ini berbeda ketika seseorang berhadapan dengan diabetes.
Vonis diabetes tak serta merta membuat pasien drop mentalnya. Diabetes memang terdengar biasa saja, bahkan tak menakutkan buat sebagian orang. Padahal, diabetes menyebabkan kematikan ketika sudah komplikasi.
Hal itu disampaikan Wismandari Wisnu, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan endokrin, metabolik dan diabetes Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Pasien diabetes nyaris tidak mengalami keluhan. Hal ini yang membuat pasien sering hilang kontrol," ujarnya saat ditemui di sela-sela diskusi peringatan Hari Diabetes Sedunia pada 14/11 lalu. Oleh karenanya, ia berharap, baik pasien maupun orang-orang terdekat pasien paham mengenai diabetes sehingga tahu apa yang harus dilakukan.
Komplikasi diabetes, kata dia, biasanya mengarah pada penyakit-penyakit seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, amputasi, kebutaan, disfungsi ereksi, depresi dan gangguan saraf. Menurut dia, penyakit jantung dan stroke merupakan komplikasi diabetes yang paling banyak menimbulkan kematian.
"Penyandang diabetes punya risiko terkena serangan jantung, dan stroke dua kali lipat dibanding yang nondiabetes," tambahnya.
Ia menjelaskan, kadar gula darah yang tinggi dapat mengakibatkan atherosklerosis atau gangguan kelenturan pembuluh darah. Atherosklerosis inilah yang mengakibatkan gangguan aliran darah menuju jantung dan otak. Darah dengan kadar gula yang tinggi melewati pembuluh darah dapat menimbulkan cedera pada lapisan dalam.
Selain atherosklerosis, terjadi gangguan pada pola lemak darah. Kadar gula dalam darah yang tinggi membuat kolesterol 'jahat' atau LDL mudah menempel dan menumpuk di dinding pembuluh darah.
"Pembuluh darah sobek atau darah sulit lewat, akibatnya ada gangguan aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung. Kerusakan otot jantung mengakibatkan jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh, akibatnya fatal," katanya.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas (kelenjar ludah perut) tidak memproduksi insulin, atau ketika tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin.
Biasanya, sakit diabetes ditandai dengan kadar gula darah tinggi atau di atas normal. Sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebabnya, termasuk gaya hidup tak sehat, seperti konsumsi makanan dengan kadar gula berlebihan, kurang tidur dan olahraga tak teratur.
(rah/rah)"Penyandang diabetes punya risiko terkena serangan jantung, dan stroke dua kali lipat dibanding yang nondiabetes," tambahnya.
Ia menjelaskan, kadar gula darah yang tinggi dapat mengakibatkan atherosklerosis atau gangguan kelenturan pembuluh darah. Atherosklerosis inilah yang mengakibatkan gangguan aliran darah menuju jantung dan otak. Darah dengan kadar gula yang tinggi melewati pembuluh darah dapat menimbulkan cedera pada lapisan dalam.
Lihat juga:Mengungkap Fakta di Balik Mitos Seputar Diabetes |
Selain atherosklerosis, terjadi gangguan pada pola lemak darah. Kadar gula dalam darah yang tinggi membuat kolesterol 'jahat' atau LDL mudah menempel dan menumpuk di dinding pembuluh darah.
"Pembuluh darah sobek atau darah sulit lewat, akibatnya ada gangguan aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung. Kerusakan otot jantung mengakibatkan jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh, akibatnya fatal," katanya.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas (kelenjar ludah perut) tidak memproduksi insulin, atau ketika tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin.
Biasanya, sakit diabetes ditandai dengan kadar gula darah tinggi atau di atas normal. Sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebabnya, termasuk gaya hidup tak sehat, seperti konsumsi makanan dengan kadar gula berlebihan, kurang tidur dan olahraga tak teratur.
"Distributor Propolis Terbaik"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar